Sunday, April 5, 2009

Kuntum Sabar

Andai kuntum sabarmu belum mekar,
Bajailah ia
Andai kuntum sabarmu layu terkulai
siramilah ia
Nantikan mekarnya
pada sejuta tawakal
yang memuncak
di gunung munajat

Awan pasti mendengki
pada mentari yang menyinari
Hujan belum pasti kunjung
pada kemarau tak berisi
Tanah takkan pernah setia
untuk teguh menemani
rerambut akar yang mendakap bumi.

Andai kuntum sabarmu belum mekar,
jangan kau cantas perdunya
sayangilah pada kudup yang masih muda
kerana di sana ada kuntum sabar
yang bakal mekar

Sabarlah menunggu mekarnya kuntum itu
pastinya kan membawa warna
menjadi corak lukisan peribadi
yang harum
lalu bisa membenihkan
pancaindera cinta
pada Ilahi
yang takkan padam
sampai bila-bila.

3 comments:

hamba said...

i like, i like :)

(Rabbana afrigh 'alaina sabran)

Anonymous said...

kuntum?..teringat kat majalah kuntum waktu skola2 dulu ke cek?

A.R.E.L.E.E.Z.A.F.F.E.N.D.Y said...

sabar tu separuh dari iman.. tul x?