Friday, November 21, 2008

jalan menuju akhirat : dunia hanya tangan bukan di hati

Masih terngiang2 kata-kata seorang kawan baik saya ketika kami berborak-borak few days ago:

Saya : How’s ur life ?

Kawan : hmm.. teruk sikit la sekarang ni, busy dengan dunia la..

Lebih kurang la bunyinya, maaf lupa nak hafal dialog, tak terpikir la plak nak didokumentasikan , haha. [ renungan: sahabt2 zaman nabi hebat, hafal kata2 nabi sebijik sebijik. ]




Kata-kata tu berlegar-legar di benak saya sampai sekarang. Somehow it makes me to “muhasabah” back on what I did so far ...

Dan, akhirnya saya terpikirlah untuk menulis sesuatu tentang jalan kita menuju akhirat :

Kita sebagai umat islam, tak boleh lari dari urusan dunia. Bumi dihamparkan supaya manusia bertebaran, mencari redha Allah a.k.a beribadat kepadaNYA. It means that, setiap detik- setiap saat, by definition haruslah mempunyai partikel2 ibadat. Dunia tak boleh dipisahkan dengan akhirat. Tetapi dunia boleh dipisahkan dari hati.. ( ermm konfius ka ? )

Sebenarnya inilah konsep yang perlu kita pegang, dunia bukan di hati tetapi di tangan. Jadilah orang yang hebat, belajarlah se “ excellent “ mungkin, berkerjalah segigih mungkin. Tapi tujuannya kena jelas- bukanlah untuk mendapat ganjaran duniawi tapi ganjaran di sana.

Orang yang siang malam bersungguh2, berhempas pulas, menggembeling tenaganya semata-mata untuk mendapat ganjaran duniawi ( i.e : gaji besar, pangkat , kerja bagus ) tak sama dengan orang yg bekerja bersungguh2, berhempas pulas, menggembeling tenaganya semata-mata untuk mendapat keredhaan Allah.


biarkan dunia terus di tangan, tapi tidak bertakhta di hati


Erm seems complicated plak kan.?? Sapa tak nak redha Allah.. semua orang mengaku dia nak redha Allah, tapi jom kita sama2 muhasabah, sejauh mana kesungguhan kita untuk mendapat redha Allah. Sebagai contoh, orang yang inginkan redha Allah for sure takkan rasa hasil usahanya adalah hak mutlak peribadi. Di sinilah lahirnya keindahan islam, bila manusia yang hebat, kaya, dikagumi- tidak selfish, saling bantu membantu, dan dengan kehebatan yang dia ada menjadikan dia lebih dekat dengan Allah.. subahanallah.. alangkah indahnya teori ini. Tapi ia bukanlah teori yang idealistic tapi ia adalah teori yang realistic n proven .

Begitulah , mulianya Islam, tidak menyisihkan yang lemah and at the same time itulah antara lots of “differential values” yang ada pada muslim berbanding dengan orang yang tidak beragama islam. Alangkah bestnya, kita sama gigih, sama penat, sama tertiarap- tapi ganjaran dan hala tuju kita lebih jauh dari yang diharapkan oleh mereka yang belum diberikan hidayah islam [ orang kafir ] ..

3 comments:

Anonymous said...

"biarkan dunia terus di tangan, tapi tidak bertakhta di hati"

==> Menarik kata-kata nie... n benarlah kekadang ada jugak partition di hati untuk dunia... Moga dapat kita ambil iktibar...

ika mioka said...

ameen...

A.R.E.L.E.E.Z.A.F.F.E.N.D.Y said...

u've been tagged! further info? don't b hesitate to menyinggah @ my blog. he3..